Seperti
hari sebelumnya, kami mengikuti acara Pindapatta
di pagi hari sebelum memulai perjalanan kami mengunjungi situs-situs
Buddhis. Seusai sarapan pagi, Venerable Piyaratana membawa kami mengunjungi
salah satu situs Buddha yang terkenal, yaitu Dambulla Cave. Dambulla
cave adalah Batu Cave Temple terbesar
di Sri Lanka yang dibangun di atas 600 kaki Batu tinggi. Sebuah situs ziarah
suci selama 22 abad, gua Vihara ini dengan lima tempat-tempat suci adalah yang
terbesar dan terbaik-dilestarikan kompleks gua-kuil di Sri Lanka.
Lukisan-lukisan lukisan dinding Buddha (seluas 2.100 m2) yang dianggap sangat
penting ada 157 patung. Pada pukul 10.45 siang, semua pengunjung diminta untuk
keluar dari dalam cave karena pada
waktu tersebut biasanya dilakukan puja terhadap Buddha didalam cave. Sebelum keluar, saya dan rombongan
sempat melantunkan paritta suci dan menyatakan tekad / harapan didepan stupa yang konon katanya terdapat relik Sang Buddha.
|
BIG BUDDHA - Di dekat loket pembelian entrace ticket. |
|
Pemandangan ketika mendaki ke Dambulla Cave. |
|
Dambulla Cave. |
|
Dambulla Cave. |
|
Dambulla Cave. |
|
Sitting Buddha - Dambulla Cave. |
|
Sleeping Buddha - DAMBULLA CAVE |
|
Indahnya Dambulla Cave. |
|
Setiap foto dihimbau agar tidak membelakangi patung Buddha sebagai bentuk respect. |
|
Dambulla Cave |
|
Stupa Emas didekat loket pembelian karcis masuk menuju Dambulla Cave. |
|
Foto Group di Dambulla Cave bersama Bhante Sirijayo dari Medan.
|
|
Konon katanya didalam Stupa ini memiliki relik sisa makanan (Ahara) dari Buddha Gotama dan relik lainnya. |
|
Di depan stupa ini kami melantunkan Paritta dan bertekad. |
|
Ayo buka Sandal... |
Selanjutnya, kami
dibawa untuk makan siang disalah-satu warung makan setempat sebelum mengunjungi
situs lainnya yaitu Aukana. Aukana terdapat patung Buddha dalam posisi berdiri,
lokasinya berada dekat Kekirawa di utara Tengah Sri Lanka. Patung yang memiliki
ketinggian lebih dari 40 kaki (13 m), telah diukir dari batu granit besar
selama abad ke-5. Ini menggambarkan variasi dari Abhaya mudra atau Blessing
Pose, dan jubah dikenakan berukiran
rumit. Dibangun pada masa pemerintahan Dhatusena,
mungkin telah dibuat sebagai hasil dari kompetisi antara seorang master dan
murid. Patung Aukana adalah salah satu contoh terbaik dari patung berdiri
dibangun di kuno Sri Lanka. Ini menjadi
atraksi wisata yang populer di negeri ini. Pada waktu hujan, dikatakan bahwa
kita dapat melihat tetesan air yang jatuh dari ujung hidung patung menyentuh tanah
tepat pada jari kaki. Batu bata penutup sekitar dan di atas dibangun baru-baru
ini untuk melindunginya dari cuaca. Kebetulan, kami bertemu dengan Venerable Sassthrawalliye Dhammakithithi
Thero yang merupakan kepala Wihara di Aukana Raja Maha Viharaya. Beliau
sangat baik dan ramah, bahkan setelah usai menemani kami berkeliling, ia menyiapkan
teh hangat untuk menjamu kami. Bahkan ia menawarkan pada saya, jika kelak saya
ingin kembali ke Sri Lanka, beliau siap membantu dan menyediakan tempat
menginap untuk saya. Terharu sekali akan kebaikan beliau. Sungguh keramahan
yang patut dijadikan teladan.
|
LOTUS~~~ |
|
My roommate. |
|
AUKANA - 13 m Buddha. |
|
My Favorite.. |
|
SELFIE~~~ |
|
FOTO GROUP |
|
Ven. Piyaratana - Ven. Sassthrawalliye Dhammakithithi Thero - Ven. Sirijayo |
Usai
mengunjungi Aukana Raja Maha Viharaya,
kami melanjutkan perjalanan menuju Anuradhapura. Kota kuno Anuradhapura
pertama kali menetap ca. 900 SM, dan menjabat sebagai ibukota Kerajaan orang
Sinhala sampai ca. 1100 Masehi. Kota ini cukup besar di masa jayanya, sehingga
ada banyak arkeologi untuk dilihat. Our
first stop is Wessa Giriya. Di
sini kami hanya melihat bukit batu yang besar, dimana dahulu kala tempat ini
dapat menampung lebih dari 1000 bhikhhu untuk bermeditasi dan melatih diri
disini. Memang tidak ada sesuatu yang WOW
disini, semua hanya bebatuan besar yang membentuk gua-gua yang dulu dipakai
sebagai tempat berlindung dari panas dan hujan bagi mereka yang berlatih
meditasi. Ketika saya mengelilingi Wessa Giriya saya melihat seorang bhikkhu
yang sedang menetap dibawah salah satu gua bebatuan disana untuk bermeditasi.
Luar biasa rasanya di zaman modern ini saya berkesempatan melihat Bhikkhu yang
sederhana tinggal dibawah batu-batu besar sebagai tempat berlindungnya dari
panas dan hujan. Usai berkeliling di Wessa Giriya, kami melanjutkan perjalanan
ke sisi lain yang ada di Kota Anuradhapura
ini, yaitu Thuparamaya yang merupakan stupa tertua di Sri Lanka dan yang
pertama kali yang dibangun di negara itu setelah pengenalan Buddhisme. Dibangun
pada masa Raja Devamnampiyatissa
(247BC - 207BC) mengabadikan peninggalan tulang selangka dari Buddha Gotama yang dibawa ke Sri Lanka oleh
Arahat Mahinda, putra Raja Asoka dari India. Konon katanya, ketika relik tulang selangka Buddha Gotama
dibawa oleh seekor gajah diatas punggungnya, namun ketika tiba disini Sang
Gajah tidak mau menundukkan tubuhnya untuk memberikan relik tersebut kepada
Arahat Mahinda, namun dengan sendirinya Sang Gajah meletakkan relik tersebut di
stupa yang telah disediakan. Kami sempat melakukan penghormatan pada stupa
tersebut dengan melakukan Padakkhina sebanyak
3 kali sambil melantunkan paritta suci sebelum meninggalkan tempat ini dan
melanjutkan perjalanan kami ke Bodhi Tree Temple (The Sri Maha
Bodhiya) yang disebut sebagai tempat yang paling suci kedua di Sri Lanka,
setelah Sri Dalada Maligawa, atau Tooth
Relic Temple di Kandy. Pohon Bodhi yang diduga pemotongan dari pohon Bodhi
asli di mana Buddha memperoleh pencerahan, dan telah terus dijaga selama lebih
dari 2000 tahun, menjadikannya sebagai historis pohon tertua di dunia. Kompleks
candi ini dikelilingi oleh dinding, dan sangat ramai. Karena adanya kejadian teroris
di tahun 1980-an, tidak mungkin untuk masuk kedalam wihara dengan kendaraan,
dan kita harus melalui metal detector
sebelum memasuki kompleks. Tas akan diperiksa dan alas kaki dapat diletakkan di
dekat pintu masuk. Ruwanwelisaya, stupa tertua dan paling produktif di
Anuradhapura, telah dipulihkan sepenuhnya, dicat putih, dan saat ini menjadi
pusat ibadah. Kami sempat melakukan penghormatan disini, dan Berjalan dari Sri Maha Bodhiya, melewati Brazen
Palace (istana kuno yang pernah mendukung atap perunggu) untuk stupa.
Ada beberapa rumah gambar pada stupa, serta empat stupa kecil di empat penjuru
kompleks. The Archaeolgy Museum, Memamerkan banyak artefak yang ditemukan
di situs, dari perhiasan dan permata untuk mata uang dan tembikar. Folk
Museum, Memamerkan arkeologi Anuradhapura dari perspektif rakyat lagi. Kami menikmati matahari terbenam yang indah di
buaian Buddhisme di Sri Lanka dengan panduan yang sangat baik. Pandangan yang
menakjubkan di sekitar pedesaan dan banyak monyet! Perlu diingat dan diketahui,
menggunakan alas kaki tidak diperkenankan di situs-situs Buddhis diatas. Kita
harus menjaga kesopanan dengan melepas alas kaki sebelum memasuki kawasan situs
Buddhis dan berlaku sopan. Mengambil foto dengan posisi membelakangi Patung
Buddha juga tidak diperkenankan. Cuaca yang panas membuat bebatuan dan pasir
yang ada disana menjadi ikut panas, bahkan telapak kaki saya merah dan melepuh
kesakitan karenanya. Namun ini terbayar lunas dengan pemandangan dan suasana damai yang dirasakan di kawasan Anuradhapura ini...
|
WESSA GIRIYA~ |
|
Gua - gua dimana dulu para Bhikkhu melatih diri. |
|
Wessa Giriya. |
|
Batu-batu besar yang membentuk Gua. |
|
Dibawah batu ini mereka berlindung dari panas matahari dan derasnya hujan. |
|
Wessa Giriya |
|
Wow! Ada Bhikkhu yang melatih diri di zaman modern ini, lihatlah kesederhanaan dalam hidupnya. |
|
Thuparamaya ~ Anuradhapura |
|
Ruwanwelisaya - Anuradhapura |
|
Melantunkan Paritta Suci. |
|
Ruwanwelisaya - Anuradhapura |
|
Bermeditasi di Ruwanwelisaya - Anuradhapura |
|
Bhikkhu yang sedang melatih diri di Wessa Giriya. |
|
Wessa Giriya. |
|
Thuparamaya ~ Anuradhapura dihiasi pilar-pilar cantik. |
|
Thuparamaya ~ Anuradhapura |
|
Tuk-tuk Sri Lanka. |
|
Ven. Sirijayo dan Ven. Piyaratana. |
|
Senja di Anuradhapura |
|
Ruwanwelisaya - Anuradhapura |
|
Oriental Library - Anuradhapura. |
|
Indahnya pemandangan jelang malam di Anuradhapura. |
Setelah
selesai berkeliling di Anuradhapura, kami kembali ke Na Uyana Monastery untuk
beristirahat. Sesampainya di penginapan, kami semua bergegas mandi, berhubung
pada pagi hari kami tidak memiliki air untuk mandi, maka kami memutuskan untuk
mandi pada malam hari sehingga keesokan
harinya kami tidak perlu lagi khawatir akan ketidaksediaan air di penginapan kami. Ah.. Malam ini saya tidur dengan perasaan bahagia dan rasa excited yang menerpa cukup hebat dalam diri saya untuk kegiatan esok hari. Sri Lanka sungguh indah~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar