Sepenggal artikel dalam buku yang saya tulis, "Alas Kaki Kehidupan"..
Terima kasih memiliki arti sebagai rasa
syukur atau membalas budi setelah menerima kebaikan. Kata terima kasih bukanlah
sesuatu yang asing lagi di telinga kita karena peran kata terima kasih itu
sangat besar bagi kehidupan kita. Sadar atau tidak, kita bisa seperti sekarang
ini juga karena kedua orangtua kita yang telah berjasa terhadap kehidupan kita.
Selain orangtua, ada juga guru-guru yang mengajari kita ketika berada dibangku
sekolah dan orang-orang berjasa lainnya yang ada dikehidupan kita. Tentu kita
harus selalu mengingat kebaikan mereka walau mereka sendiri tidak meminta kita untuk
mengingat jasa kebaikannya. Lalu sudahkah kita mengucapkan ungkapan terima
kasih kepada orang-orang yang telah berjasa dikehidupan kita atau kepada mereka
yang telah melakukan kebaikan terhadap kita?
Sebagai manusia yang bermoral, tentu kita
tidak boleh melupakan jasa atau kebaikan orang lain terhadap diri kita. Sekecil
apapun jasa tersebut, itu akan membawa dampak dan pengaruh yang sangat besar
untuk kehidupan kita. Maka ungkapan terima kasih adalah sesuatu yang patut kita
ungkapkan kepada mereka. Mereka yang tidak memiliki rasa terima kasih terhadap
orang-orang yang berjasa terhadap kehidupan mereka atau bahkan melupakan
bantuan dari penolongnya itu adalah orang yang egois. Mereka tidak akan
menemukan kemajuan nyata apapun di dalam kehidupannya. Orang yang cerdas,
berbakat, atau jenius sekalipun, tetapi jika dia tidak memiliki rasa terima
kasih kepada orang-orang yang telah menjadikannya jenius dan seperti saat ini,
maka dia akan seperti pohon besar tetapi tidak mampu menghasilkan buah atau
daun yang bisa memberikan keteduhan dan kerindangan.
Hidup adalah suatu proses yang saling
bergantungan. Kita akan selalu berhubungan dan bergantung dengan orang lain.
Kita bisa makan hari ini karena ada orang yang masak, bisa masak karena ada
orang yang menjual beras, beras ada karena ada petani yang menanamnya, dan
seterusnya. Kita tidak boleh menganggap bahwa hidup ini saya sendiri yang
membuatnya. Sikap demikian adalah sikap yang sombong. Kita harus berterima
kasih kepada orang-orang yang telah membantu kita, sekecil apapun bantuan yang
diberikan kepada kita. Kita harus melatih mengucapkan “Terima Kasih” kepada
orang yang membantu kita. Banyak orang yang tidak dapat mengucapkan kata terima
kasih karena batinnya diselimuti oleh kesombongan dan ketidaktahuan, padahal
mengucapkan terima kasih itu ucapan benar. Di dalam lingkungan keluarga, kita
dapat berterima kasih kepada orangtua kita, pembantu di rumah, supir, satpam,
tukang kebun, dan lain-lain.
Dalam kehidupan sekarang ini, ungkapan terima
kasih memang menjadi sesuatu yang sangat mahal harganya. Hampir setiap orang
melupakan betapa pentingnya mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah
menolong atau memberikan kebaikan kepada kita. Tidak perlu berbicara terlampau
jauh untuk berterima kasih kepada orangtua atau guru, terkadang kepada pembantu
di rumah yang mengambilkan kita air minum ketika kita lelah, atau menyiapkan
makan malam untuk kita, kita seringkali mengabaikannya dan lupa mengucapkan
terima kasih. Kita merasa pantas melakukan hal tersebut karena beranggapan kita
telah menggaji atau memberikan upah kepada mereka. Sesungguhnya, ungkapan
terima kasih dapat kita ucapkan kepada siapa saja, kepada orangtua, guru,
teman, tukang parkir, pembantu rumah tangga, supir, dan semua orang yang telah
memberikan pertolongan kepada kita.
Sekalipun kita adalah orang yang hebat, kaya
raya, berpendidikan, dan sebagainya, kita tidak boleh melupakan keluhuran
ucapan terima kasih, jangan menyalahgunakan kedudukan kita, kecerdasan kita,
kehebatan kita, untuk menindas orang lain dan memperlakukannya dengan tidak
bermoral. Kita tidak boleh sewenang-wenang terhadap orang lain baik itu di sengaja
ataupun tidak sengaja. Kita semua bisa tumbuh berkat kebaikan orangtua kita
yang meminjamkan rahimnya untuk kita tinggali selama Sembilan bulan, mendidik
kita hingga dewasa, menafkahi kebutuhan kita, menyekolahkan kita, dan masih
banyak kebaikan-kebaikan orang lain yang tidak boleh kita abaikan begitu saja,
dan untuk itulah kita pantas mengucapkan terima kasih kepada mereka.
Jika kita ingin menjadi orang yang bermoral,
terpandang, terkenal dan berakal budi luhur, maka biasakanlah diri anda untuk
mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah menolong anda, melakukan
kebaikan kepada anda, berjasa bagi hidup anda dan meringankan kesulitan anda. Berterima
kasihlah kepada mereka karena tanpa mereka kita tidak akan bisa seperti
sekarang ini. Mengucapkan terima kasih merupakan perbuatan baik yang paling
mudah kita lakukan, jangan kita ragu untuk mengucapkan terima kasih, selalulah
mengucapkan terima kasih dengan ketulusan dan syukur. Rasa syukur juga sangat
diperlukan dikehidupan ini, dengan begitu hidup kita akan selalu harmonis dan
selalu mendapatkan kemudahan serta kebahagiaan karena kita tidak melupakan jasa
baik orang lain terhadap hidup kita.
Jika kita masih merasa sulit untuk berterima
kasih kepada orang lain, maka kita harus mencoba melatih dan membiasakan diri
kita sebisa-bisanya. Jika kita tidak pernah melatihnya, maka kita tidak akan
pernah mampu melakukannya, maka kita telah kehilangan kebaikan kita. Apapun
itu, jika tidak pernah dilatih, dibiasakan dan dibentuk, tidak akan aada
artinya. Jadi kita perlu melatih diri kita kearah yang baik agar bisa menjadi
manusia yang baik, orang baik adalah mereka yang melatih diri mereka untuk
menjadi baik.
Semua agama, suku, dan kebudayaan, mengajarkan
kepada kita untuk berterima kasih kepada orang-orang yang telah menolong kita.
Kita harus menghormati siapapun yang telah merawat, membimbing, mengajarkan
kita, dan membantu kita jika sedang dibutuhkan. Jangan menjadi tinggi hati dan
sombong hanya karena pendidikan, jabatan, kekayaan, dan kehebatan anda yang
mungkin lebih tinggi dari mereka. Inilah langkah pertama jika kita ingin
menjadi manusia yang layak dan luhur.
Melalui sebuah artikel ini, izinkan saya mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya terdalam..
I would thank you from the bottom of my heart, but for you all.. my heart has no bottom!
Terima
kasih untuk kedua orangtua yang telah memberikan kehidupan kepadaku, memberikan
kasih sayang, perhatian, asuhan dan doa yang membuatku seperti ini. Terima
kasih karena telah mengizinkanku lahir dari rahimmu dan membesarkan aku dengan
banyak pengajaran yang tidak mungkin bisa ku balas. Karena aku tahu betapa
sulitnya membalas jasa kedua orangtua yang telah berjasa, untuk itulah ku
pergunakan tubuhku ini untuk melayani dan memberikan manfaat bagi banyak
makhluk diluar sana. Terima kasih atas tubuh jasmani yang diberikan, berkat
tubuh ini aku dapat melakukan banyak hal. Terima kasih mama dan papa..
Walau bukan sebuah keluarga yang utuh, namun aku belajar banyak dari keluarga seperti ini.. |
Terima
kasih untuk semua guru kehidupanku yang membuatku menjadi lebih baik hari ini.
Aku tahu betul aku bukanlah siapa-siapa tanpa guru-guru hebat di kehidupanku.
Guru-guru itu adalah mereka yang membuatku menjadi sosok yang lebih bijak,
lebih baik, lebih segala-galanya. Siapapun kalian, apapun gelar kalian,
dimanapun kalian berada dan apapun yang kalian lakukan terhadapku, kalian
adalah guru-guru kehidupanku.
Mereka hanya sebagian dari guru kehidupanku.. masih banyak guru-guru lainnya yang tak bisa ku tampilan disini |
Guru Pertamaku.. Terima Kasih Guru |
GURU-ku.. |
Terima
kasih untuk teman-teman, sahabat baik dan sahabat sejatiku. Kalian membuatku
merasa beruntung dan bahagia. Kalian memberikan hal yang tidak bisa kubeli
diluar sana. Kalian mengajarkanku arti persahabatan yang sesungguhnya. Memiliki
teman dan sahabat seperti kalian adalah kebahagiaan yang tidak bisa ku beli.
Memiliki visi dan misi dalam kemanusiaan yang sama membuatku merasa kita tak
hanya seperti sahabat baik biasa, namun telah menjadi saudara sedarah yang
tidak bisa kuungkapkan kebahagiaannya.
Saya
hanya ingin menginspirasi orang lain dengan apa yang saya kerjakan semasa hidup
saya. Saya ingin oranglain bisa melakukan apa yang ku lakukan terhadap orang
lain. Saya berterima-kasih kepada kehidupan ini karena telah diberikan
kesempatan untuk memberikan kontribusi nyata di kehidupan ini. Saya lebih
memilih untuk melayani banyak orang miskin, sakit dan terbuang dari lingkungan
masyarakat sekitar, memberikan seluruh waktu yang saya miliki untuk melayani
orang-orang tersebut dengan penuh kasih dan cinta.
Berkat
aktifitas kemanusiaan yang saya jalani, saya semakin disadarkan untuk peka
dalam melihat kehidupan sesama kita yang masih kekurangan, bukan hanya dari
segi sandang, pangan dan papan saja tetapi juga kekurangan dari segi perhatian
serta cinta kasih bagi mereka. Kita menjadi makin paham bahwa dengan memberikan
bantuan apapun yang kita miliki dapat menciptakan perubahan besar bagi
kehidupan orang lain khususnya yang kekurangan atau terlantar di sekeliling
kita. Yang kita berikan tidak harus selalu dalam bentuk materi (uang/harta)
tetapi bisa juga dengan menunjukkan perhatian tulus dan rasa cinta kasih.
Pengabdian seumur hidupku untuk merawat orang miskin, orang sakit, dan kurang
beruntung merupakan salah satu contoh pelayanan tertinggi untuk umat manusia. (Erica Yin)
Bantulah
saya untuk mewujudkan mimpi saya, saya bermimpi bahwa semua orang dunia ini
akan saling membantu tanpa pandang bulu, saling mengasihi dan saling mendukung.
Saya bermimpi akan kesadaran setiap orang untuk memberikan pelayanan terbaik
yang bisa mereka berikan kepada kehidupan ini. Saya bahagia karena saya tumbuh
di dalam pelayanan kemanusiaan. Jangan pernah lelah dalam memberikan pelayanan
kepada sesama.
Berkat
kamma baik yang kita kumpulkan, kita akan terus bertemu di kehidupan mendatang
untuk menyempurnakan apa yang kita kerjakan. Kita akan menjadi sahabat baik dan
keluarga yang baik seterusnya. Selamat bertugas! Saya Bahagia! Sangat Bahagia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar