Jumat, 06 Februari 2015

BERANI BERMIMPI UNTUK PERUBAHAN!

 “Jangan Pernah Gentar  Bermimpi! Yakinlah suatu saat mimpi itu akan terwujud di pelupuk mata!”

Impian anda harus kuat, harus cukup kuat untuk menggerakkan kaki anda untuk segera mengejarnya. Impian dan tindakan adalah dua hal yang tak terpisahkan. Tanpa impian anda menjadi kecil, dan tanpa tindakan anda tak akan bergerak kemana-mana.

Banyak dari impian kita yang awalnya tampak mustahil, maka mereka tampak tidak mungkin terjadi, dan kemudian, ketika kita membangun kehendak, mereka segera menjadi tak terelakkan. Aha! Penulis sering kali memimpikan hal yang nampaknya terlalu mustahil dan tinggi! Tapi penulis belum pernah jatuh terperosok akibat mimpi yang terlalu tinggi tersebut!
Memang butuh keberanian dalam meletakkan setinggi apa impian kita. Setinggi apa pun impian kita, kita letakkan, asal kita bisa menyusun tangga naik menuju ke atasnya, berusaha sekuat dan sekeras mungkin untuk menggapainya. Tidak ada yang mustahil! Semangat!


Ketika penulis berusia 5 tahun, penulis ditanya mengenai cita-cita dikemudian hari, maka dengan penuh percaya diri dan optimis penulis menjawab ingin menjadi presiden, dokter,  atau profesor. Begitulah optimisnya penulis ketika berada di masa kanak-kanak dalam menggapai cita-cita. Namun ketika penulis berusia 17 tahun, tak lagi  terdengar sedikitpun memiliki cita-cita tinggi seperti ingin jadi presiden,  dokter, ataupun professor. Penulis hanya memiliki satu mimpi yang ingin diwujudkan selama penulis masih berkesempatan menjadi manusia di dunia ini, yaitu MENJADIKAN DUNIA INI LEBIH BAIK DI MASA DEPAN!

1.    Penulis bermimpi tentang pendidikan yang berkualitas bagi anak bangsa ini.
Di kota besar, kualitas pendidikan dan gedung sekolah tak lagi diragukan. Bagaimana di pedalaman dan perbatasan Indonesia? Di Pedalaman dan perbatasan Indonesia, pendidikan adalah kebutuhan yang sangat mahal. Kualitas pendidikan di pedalaman dan perbatasan berbanding terbalik dengan di kota besar. Bukankah pendidikan adalah salah satu pemutus tali kemiskinan? Bagaimana kemiskinan bisa terputus jika sumber daya manusia tidak memadai? Banyak sekali anak-anak usia sekolah yang tidak bisa menikmati bangku sekolah karena keterbatasan ekonomi yang dimiliki dan tidak adanya perhatian pemerintah bagi mereka. Tidak tersedia sekolah terbuka atau sekolah gratis bagi mereka yang tidak mampu. Kalaupun ada yang iklannya gratis itu hanya usapan jempol belaka. Belum lagi gedung sekolah di pedalaman dan perbatasan, hanya gedung sekolahnya yang tersedia, tetapi gurunya tidak ada. Karena guru yang mengabdi tidak diberikan jaminan kesejahteraan sehingga guru ogah  mengabdi. Belum lagi disebagian tempat ada anak-anak yang harus rela sekolahnya di jadikan kandang kambing di malam hari. Tidak hanya  masalah kandang kambing, ada lagi gedung SD yang sudah berusia puluhan tahun sehingga tinggal nunggu robohnya saja. Sungguh ironis! Kondisi ini mengisyaratkan bahwa orang-orang dari kelompok ekonomi rendah atau orang-orang di perbatasan dan pedalaman tidak diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan disekolah yang layak mereka tidak berdaya untuk mengikuti perkembangan pendidikan dan teknologi yang dinamis karena tereleminasi oleh tidak adanya pemeratan pendidikan.

Masa depan bangsa dan negara Indonesia bergantung pada generasi mudanya. Bagaimana indonesia bisa maju jika banyak anak-anak usia sekolah yang seharusnya sekolah tetapi mereka tidak bisa merasakan pendidikan dengan semestinya?
Melihat hal yang memilukan itu maka penulis bertekad dan bermimpi untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia terutama didaerah pedalaman dan perbatasan Indonesia. Salah satunya membuat bangunan sekolah yang layak serta nyaman , mengembangakan tenaga pengajar dan memberikan guru-guru terbaik untuk anak-anak di pedalaman dan perbatasan, bekerjasama dengan PLN untuk menyalurkan aliran listrik secara merata di daerah pedalaman, dan membebaskan mereka dari segala biaya pendidikan.

2 . Penulis bermimpi tentang pelayanan kesehatan yang mengutamakan kesembuhan dan keselamatan, bukan hanya uang semata!


Saya sudah jenuh dengan janji-janji meskipun saya juga memahami untuk melakukan perubahan tentulah tidak mudah harus melalui proses yang cukup panjang dan bertahap. Penulis bermimpi bisa memberikan rumah sakit gratis kepada masyarakat, membangun rumah sakit ataupun poliklinik gratis di pedalaman dan perbatasan. Tidak hanya gratis, tetapi juga berkualitas. Bagi yang mampu boleh membayar semampunya agar rumah sakit atau poliklinik ini bisa tetap berjalan dengan semestinya. Kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat, bahkan bagi masyarakat miskin kesehatan menjadi barang yang sangat mahal. Kata “Sakit“ dan “Masuk Rumah Sakit” menjadi sesuatu yang menakutkan bagi sebagian saudara-saudara kita.


Banyak tenaga medis yang juga tidak sepenuh hati menjalankan profesinya. Tentu penulis mengerti betul bahwa mengenyam pendidikan kedokteran tidak mudah, banyak yang harus diperjuangkan oleh mereka yang bercita-cita menjadi dokter. Namun banyak tenaga medis yang sudah qualified & professional sibuk dengan urusan pribadinya meskipun ada pasien yang membutuhkan pertolongannya, tugas mulianya untuk menjadi seorang dokter yang profesional dan berhatinurani terabaikan..

3.    Penulis bermimpi tentang mencegah kelaparan, mengatasi kemiskinan dan membangun kemakmuran bagi negeri ini!
Seandainya tidak ada orang miskin, hampir semua masalah kita praktis terselesaikan . Pada mulanya adalah kemiskinan! Lalu, pengangguran, kemudian kekerasan dan kejahatan (crime). Martin Luther King (1960) mengingatkan, “you are as strong as the weakest of the people”―kita tidak akan menjadi bangsa yang besar kalau mayoritas masyarakatnya masih miskin dan lemah. Maka untuk menjadi bangsa yang besar, mayoritas masyarakatnya tidak boleh hidup dalam kemiskinan dan lemah!

Sesungguhnya, kemiskinan bukanlah persoalan baru di negeri ini, begitupula dengan kelaparan. Proses menuju kematian akibat kelaparan tidak akan terjadi dalam waktu singkat namun akan berlangsung secara pelan-pelan, di mana pada awalnya akan terpakai cadangan makanan di tubuh sampai pada suatu titik di mana setelah cadangan makanan habis terpakai akan berakibat menurunnya daya tahan seseorang terhadap penyakit yang walaupun ringan sekalipun seperti batuk pilek dapat berakibat fatal bagi orang yang mengalami kelaparan. Penulis bermimpi untuk bisa mewujudkan mimpi ini. Dimana tidak ada kelaparan dan kemiskinan di negeri ini. Cara terbaik untuk membantu orang mencegah kelaparan adalah membantu diri sendiri.

Penulis tak lagi ingin menjadi presiden, dokter mampun professor seperti celoteh dikala kecil. Tapi penulis ingin mewujudkan mimpi yang mungkin terlalu tinggi dimata para pembaca. Penulis ingin menjadi obat bagi mereka yang sakit, menjadi makanan bagi mereka yang lapar, menjadi jembatan bagi mereka yang ingin menyebrang dan menjadi terang yang menuntun seseorang dari kegelapan.

Ketika cerita kali ini akan ditulis, penulis ingin mengatakan bahwa kita melakukan semua yang kita bisa, dan itu lebih dari yang kita bayangkan. Anda tidak pernah benar-benar hidup sampai Anda telah melakukan sesuatu untuk seseorang yang tidak pernah bisa membayar Anda. Penulis tidak mengatakan itu akan mudah, penulis bilang itu tidak akan menjadi sia-sia. Penulis tidak bisa melakukan semuanya, tapi aku bisa melakukan sesuatu. Dan penulis tidak akan membiarkan apa yang tidak bisa melakukan mengganggu apa yang bisa kulakukan karena mimpi-mimpi penulis itu untuk diwujudkan, bukan hanya diberi tepuk tangan.

Mari kita mengingat sejumlah besar warga yang, hari demi hari, melalui tindakan kesukarelaan besar dan kecil, membawa harapan bagi begitu banyak dunia yang kurang beruntung. Mari kita memastikan bahwa sumber daya ini indah, tersedia dalam kelimpahan untuk setiap bangsa, diakui dan didukung karena bekerja menuju dunia yang lebih sejahtera dan damai. Tidak ada yang lebih berharga di dunia ini dari seseorang yang mencerahkan beban lain. Terima kasih.


Semoga tiada lagi kemiskinan

Mencegah Kelaparan - Memberantas Kemiskinan - Membangun Kemakmuran

Semoga Bisa Mewujudkan Pendidikan Yang Layak Untuk Negeri

Rindu Akan Rumah Sakit Yang Mengutamakan Keselamatan & Kesembuhan - Dokter Yang Baik & Berdedikasi Tinggi

Semangat!

Jangan berikan mereka gedung sekolah tanpa guru yang layak!

3 komentar:

Unknown mengatakan...

PROUD OF YOU SIS :) KEEP ON DO A GOOD JOB WITH GREAT LOVE BECAUSE WORLD NEED THAT,THANKS TO YOU :)

Unknown mengatakan...

U too bro! Keep doing good!

Unknown mengatakan...

Very good,hope everybody will support you