Sabtu, 07 Juni 2014

Kolam Abadi 5 June 2014

Hello, Hello, Hello!

Hari ini begitu gembira! Super!!!
Telah terjadi transformasi dalam diri saya yang benar-benar membuat saya merasa teramat sangat amat lega! *alay*

Sesuatu yang ingin saya bagikan hari ini kepada teman-teman adalah mengenai perjalanan kedua saya ke Kolam Abadi dan Air Terjun Teroh-Teroh yang saya lakukan kemarin bersama beberapa sahabat terkasih. Kami bukan pengangguran, kami hanya para penjelajah yang gila, berjalan-jalan ria di jam kerja! Tolong tidak dicontoh ya! Hihihihihi..

5 Juni 2014 09.30
Jreng.. Jreng.. Perjalanan dimulai, mobil avanza berwarna silver dari kota Medan menuju kota Binjai, perjalanan ini ditempuh selama 45 menit. Di dalam mobil terdapat dua orang pria dan dua orang wanita yang kelihatan sudah sangat tidak sabar untuk tiba di kolam abadi. Bagi saya, ini bukan perjalanan yang pertama, namun saya masih sangat excited untuk melakukan petualangan ini. Dari kota Binjai, kami masih harus menempuh perjalanan sekitar 1 jam menuju perkampungan rumah Galuh. Kolam Abadi ini terletak di Desa Namu Ukur, kita harus menempuh 1 jam perjalanan lagi dari Kota Binjai untuk tiba disana. Jalan yang kami tempuh cukup bagus dan mulus, tidak nampak jalan rusak di sepanjang perjalanan menuju Rumah Galuh. Kami sudah menyiapkan nasi bungkus yang kami beli di kota Binjai untuk di nikmati di kolam abadi.

Sekitar pukul 11.45 kami tiba di salah satu pos yang bernama PETAR, disinilah kami memulai perjalanan menuju kolam abadi. Kami di pandu oleh 2 orang rangers setempat, dilengkapi dengan pelampung keselamatan dan tak lupa membawa kamera anti air karena kami tak sabar untuk ber-narsis ria di dalam air. Setelah berganti pakaian, memakai pelampung dan membayar biaya retribusi sebesar Rp.35.000,- per orang, maka kami melangkahkan kaki menuju kolam abadi. Untuk bisa sampai di kolam abadi, kami harus berjalan sekitar 20 menit di jalan yang tracknya  naik dan turun, sesekali mendaki dan sesekali menuruni bukit, memasuki hutan dan menginjak tanah lunak yang basah oleh para pejalan kaki yang hendak kembali ke pos setelah menikmati indahnya kolam abadi dan air terjun teroh-teroh. Namun medan perang ini tak menyurutkan semangatku untuk menikmati indahnya kolam abadi dan air terjun teroh-teroh.

20 menit berjalan kaki, saya mendengar suara gemuruh air dari kejauhan, saya yakin itu suara alam! Saya semakin cepat melangkah karena sudah tidak sabar ingin 'mencicipi' air kolam abadi yang segar dan jernih itu. Saya semakin dekat dengan sumber suara itu dan......

TADAAAAAAAAA!!!!
Kolam abadi sudah di depan mata. Saya menuruni anak tangga yang terbuat dari batu alam untuk bisa tiba di dalam kolam abadi, arusnya lumayan deras dan sesekali membuat saya kehilangan keseimbangan. Tetapi, saya rasanya ingin menjerit kegirangan melihat air yang ada di dalam kolam abadi tersebut. Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, sebelum memulai petualangan selanjutnya, maka kami memutuskan untuk makan di pinggir kolam, nasi yang kami beli masih terasa hangat. Semakin nikmat rasanya saat ditemani oleh suara alam dan angin sepoi-sepoi yang ada di kolam abadi. Wah... senangnya...

Setelah selesai makan, kami mulai bersiap-siap diri untuk meluncur ke bagian yang lebih dalam dari kolam abadi. Dan tak lupa kami membereskan sisa-sisa sampah dari makanan yang kami bawa karena tentu kami sangat menyayangi alam yang indah ini dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihannya. Petualangan dimulai! Saya sangat senang saat separuh tubuh saya masuk kedalam air yang segar tersebut. Tak hanya itu, karena arus yang cukup kuat, maka saya menjerit cukup keras. Jeritan itu membuktikan saya takut hanyut dibawa arus, walau sebenarnya kolam abadi tidak terlalu lebar, namun mengingat ada beberapa titik yang kondisinya cukup dangkal dan berbatu, maka saya sangat takut tubuh saya terhantam di bebatuan yang permukaannya cukup kasar dan bisa membuat tubuh menjadi memar. Untuk sampai di air terjun teroh-teroh, kami harus melakukan semi body rafting  selama 30 menit. Kami akan di giring oleh arus kolam abadi untuk menuju teroh-teroh. Di giring oleh arus itu rasanya mebuat saya yang notabene tidak mahir berenang menjadi sedikit agak panik. Di antara semua peserta, saya adalah pesert yang paling panik dan ribut! Bagaimana tidak, dari awal turun ke dalam air, saya sudah menghadiahi alam dengan jeritan-jeritan maha dahsyat yang saya miliki. Bahkan beberapa rangers setempat mengatakan mendengar jeritan maha dahsyat saya dari kolam abadi hingga teroh-teroh, padahal jarak untuk sampai ke teroh-teroh cukup jauh.. Sekitar 1 KM hingga 2 KM.

Bukan hanya arus yang membuat saya panik, tetapi bebatuan yang berada di dasar kolam juga membuat saya panik. Beberapa kali tubuh saya terbawa arus hingga menghantam bebatuan dan tergores bebatuan alam. Jeritan saya adalah hasil dari rasa kaget, panik bercampur nyeri yang saya rasakan di area pinggang dan bokong. Ada baiknya apabila memakai celana panjang dan agak tebal agar kaki kita tidak tergores bebatuan yang ada di kolam abadi.

Setelah tiba di air terjun teroh-teroh, saya melihat banyak orang yang melompat ke dalam air dan berenang di area air terjun tersebut. Saya hendak turun ke dalam, namun saya takut untuk melompat. Saya berkali-kali mencoba, namun berkali-kali pula gagal untuk melompat dan mundur. Karena saya tidak mahir berenang, saya tentu takut tenggelam apabila melompat dari ketinggian 1,5 meter tersebut, apalagi dasar air terjun cukup dalam, yakni 2,5 meter lebih. Itu membuat saya makin takut dan gemetaran untuk melompat. Namun banyak sekali pengunjung yang melompat berkali-kali karena mereka merasa sangat seru dan mengasyikan. Teman-teman silih berganti menyemangati, bahkan ada 5-6 orang menjaga di bawah supaya saya tidak takut untuk melompat, kamera sudah stand by, namun hati belum sanggup mengalahkan ketakutannya untuk melompat dan berteriak. Hampir 1 jam lamanya saya berdiri untuk melompat tapi nggak jadi-jadi  karena kaki saya lemas saat melihat ke bawah, walaupun di bawah sana teman-teman menanti untuk memberi pertolongan apabila saya tidak sangggup bertahan.

Puncaknya adalah ketika saya berdiri di sana dan suara teman-teman semakin keras menyemangati, namun kekuatan saya belum terkumpul sepenuhnya. Mungkin karena sudah terlalu lama menunggu, maka salah seorang teman mendorong saya hingga saya benar-benar terjun bebas ke dalam air. Bahkan saya belum sempat mengangkat kaki untuk melompat, saya sudah tiba di bawah sana dengan perasaan kaget namun senang bukan main. Begitu sadar saya di dorong, saya langsung menjerit, "Siapa yang dorong gue???! sialan! kaget nih!" Spontan semua teman-teman tertawa melihat adegan itu. Namun, syukur saya menjadi sedikit lebih berani bahkan saya ingin lagi berada di atas dan kembali melompat. Maka saya naik kembali keatas dan bersiap-siap untuk melompat, ketakutan masih meliputi diri saya, namun berkat pengalaman di dorong ke dalam air, maka ketakutan itu sudah sedikit berkurang. Entah mengapa, kaki saya tidak bisa diangkat, maka saya menjatuhkan diri saya ke dalam air tanpa melompat. Seharusnya, kaki saya terlebih dulu masuk ke dalam air, namun karena terjun tanpa lompatan, tubuh bagian depan dan wajah saya lebih dulu mengenai air. Walau begitu, saya merasa sangat lega dan senang.. Hihihihihi..

Setelah puas bermain di air terjun teroh-teroh dan kolam abadi, foto-foto pun sudah diabadikan, maka kami kembali menuju pos untuk menyelesaikan petualangan ini. Dengan kondisi tubuh yang masih basah, kami harus mendaki bukit dan menuruni bukit serta masu ke dalam hutan untuk bisa kembali ke pos awal. Jalan yang berlumpur dan licin menjadi sahabat kami selama berada disana, kami berjalan sekitar 20 menit untuk tiba kembali di pos awal dan bergegas mandi untuk kembali ke Medan.

Saya sungguh bahagia atas perjalanan singkat ini, saya benar-benar meletakan segala beban dan membiarkan diri saya untuk mencari kebahagiaan yang hilang beberapa hari ini. Tidak hanya itu, rangers yang ramah, sahabat yang baik dan alam yang indah membuat saya lebih bersyukur bahwa di dunia ini saya tidak sendiri.. Hidup saya begitu indah, begitu sayang untuk dilewatkan untuk bersedih dan bermuram durja..

Apakah saya kapok  untuk kembali kesana? TENTU TIDAK!!! Saya akan kembali untuk trip ke-3, ke-4 dan seterusnya!





Happiness @Kolam Abadi

Panic Expression

selfie! We are awesome! 

underwater selfie

Where's my foot? *panic*

AWESOME!!!!

Happy Girl

Cute Girl

our track

1 komentar:

Anonim mengatakan...

35 rb sdh trmsk jaket pelampung ato bawa sendiri? Punya no contact rangernya?